Posisi dan Waktu tidur yang baik untuk kesehatan

Waktu Tidur Yang Baik - Posisi dan waktu tidur yang baik untuk kesehatan tubuh manusia baik anak-anak, remaja, maupun dewasa perlu diperhatikan jika kita mendambakan tubuh yang sehat.
Stamina juga semangat dalam batin atau hati terkadang bahkan cenderung dipengaruhi keadaan fisik. Keadaan fisik yang tidak atau kurang baik memiliki banyak penyebab. Salah satu penyebab rendahnya keadaan fisik atau tubuh adalah kurangnya perhatian terhadap posisi dan waktu tidur yang baik untuk kesehatan.

Posisi dan Waktu tidur yang baik untuk kesehatan

Posisi tidur yang baik untuk kesehatan

Sebelum membahas waktu tidur yang baik, kita akan bahas terlebih dahulu posisi tidur yang baik untuk kesehatan tubuh . Satu pertanyaan yang ingin saya tanyakan sebelumnya, yaitu "apa jenis bantal yang diperlukan pada saat tidur?" Jenis bantal tidur yang baik tergantung pada kesukaan, baik itu lebih kencang/ keras atau lebih lembut. Yang jelas fungsi bantal tidur adalah untuk menjaga posisi tidur yang baik.

Sebagian orang ingin tidur dengan menggunakan dua bantal sekaligus di kepalanya. Tujuannya adalah hanya untuk kenyamanan pada saat tidur dan agar mendapatkan hasil yang baik setelah bangun tidur. Namun pada kenyataannya, tidur dengan dua bantal sekaligus di kepala ternyata bukan solusi yang baik untuk diterapkan. Kecuali dua bantal tersebut memiliki ketebalan yang tidak begitu tebal. hhe

Dalam dunia kesehatan, tidur dengan menggunakan dua bantal di kepala akan menyebabkan masalah pada tubuh, khususnya pada leher dan kepala. Walau pada kenyataannya kita merasa lebih nyaman pada saat menggunakan dua bantal di kepala dibanding hanya satu bantal saja. Akan tetapi kebanyakan orang termasuk saya, setelah bangun tidur dengan menggunakan dua bantal di kepala akan merasakan sakit atau nyeri pada leher. Awalnya saya tidak mengira hal tersebut disebabkan dikarenakan saya menggunakan dua kepala di kepala. Hingga pada akhirnya di lain waktu saya mencoba menggunakan hanya satu bantal di kepala. Hasilnya sangat mengejutkan, tidur lebih nyenyak dan pada saat bangun tidur saya sudah tidak mengalami sakit ataupun nyeri di leher, walau pada awalnya kurang merasa nyaman karena kepala merasa sejajar dengan badan. Dan perlu diketahui pula bahwa tidur menggunakan dua bantal juga dapat menghambat atau mempersulit pernapasan karena tenggorakan akan terlipat. Sehingga resiko kematian pada saat tidur akan terjadi. Naudhubillahi min dzalik.

Selain bantal, posisi tubuh pada waktu tidur juga perlu kita perhatikan, seperti posisi tengkurap atau terlentang yang baik untuk tubuh. Kali ini saya tidak akan jauh-jauh membahasnya, maksudnya tidak perlu saya menggunakan rujukan berdasarkan penelitian untuk membahas permasalahan ini, cukup berdasarkan pengalaman pribadi dan orang lain di sekitar saya.

Posisi tengkurap dan telentang memiliki dampak yang berbeda-beda. Mungkin bagi orang yang belum termakan usia, maksudnya masih anak-anak atau remaja belum merasakan dampak yang akan dibahas di bawah. Akan tetapi bagi orang dewasa bahkan tua akan merasakan nyeri bahkan sakit leher dan pundak bahkan kepala setelah bangun tidur dengan posisi tengkurap atau membalikkan badan. Bagi orang yang belum mengetahui hal ini, akan mengira rasa sakit pada leher tersebut diakibatkan oleh aktivitas atau kerja keras di siang hari sebelum tidur.

Apabila orang terdekat anda merasa sakit pada leher, pundak, atau kepala setelah bangun tidur, kemungkinan hal tersebut diakibatkan oleh posisi tidur yang salah. Maka, dapat disimpulkan bahwa posisi tidur yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh adalah tidur dengan posisi telentang bukan tengkurap. Bahkan dalam beberapa kajian, terdapat beberapa acuan posisi tidur yang baik, misalnya posisi tidur yang baik ala Rasulullah menurut Islam dan juga waktu tidur yang baik menurut Islam.

Waktu tidur yang baik untuk kesehatan

Perasaan lelah, marah, bahkan perasaan malas untuk melakukan aktivitas kemungkinan besar disebabkan oleh kurangnya tidur yang baik. Apakah waktu tidur yang baik sudah dipenuhi? dan lebih penting lagi apakah dapat kita peroleh waktu tidur yang baik? Mari kita bahas waktu tidur yang baik untuk kesehatan di bawah ini.

Fungsi tidur masih diperdebatkan oleh para ilmuwan, kita tahu bahwa tidur sangat diperlukan untuk kesehatan tubuh secara efisien dan produktif. Para peneliti telah menguji berapa lama waktu jam tidur yang baik setiap malamnya dengan cara mengelompokkan orang dengan waktu tidur empat, lima, dan delapan jam tidur dalam jangka waktu yang lama. Setelah 14 hari, orang-orang yang tidur delapan jam memiliki beberapa perhatian penyimpangan dari masalah kognitifnya. Namun, orang-orang dengan tidur enam atau empat jam menunjukkan adanya penurunan yang stabil. Dalam artian, orang-orang yang tidur selama delapan jam waktu tidur lebih baik efeknya dibanding orang-orang yang hanya tidur selama empat atau hingga lima jam waktu tidur dalam satu hari. Perkembangan otak diantara kedua kelompok orang tersebut pun memiliki perubahan yang berbeda.

Berdasarkan penelitian tersebut, para ilmuwan menjuluki permasalahan tersebut sebagai hutang tidur. Jadi, manusia dapat pulih atau memenuhi waktu tidurnya setelah satu atau dua malam waktu tidur yang nenyak. Begitu pula dengan perkembangan tubuh dan otak dapat sepenuhnya pulih setelah tidur nyenyak yang cukup. Akan tetapi, bagi orang yang telah mengalami kekurangan waktu tidur dalam jangka waktu lama baik skala minggu ke bulan membutuhkan pemulihan fungsi tubuh yang lama, karena membutuhkan banyak waktu tidur malam yang berkualitas dan cukup. Parahnya lagi, kekurangan tidur dalam skala waktu bulan sampai tahun tidak diketahui apakah fungsi otak dapat diperbaiki atau tidak, bahkan akan mengalami kerusakan secara permanen. Dengan kekurangan tidur kronis atau parah dapat menyebabkan mudah mengantuk dan lelah setiap waktunya.

Jadi, berapa lama waktu jam tidur yang baik? Sebagian besar penelitian menyimpulkan bahwa tujuh hingga delapan jam tidur adalah rata-rata waktu tidur yang baik untuk manusia. Selain itu, orang-orang yang konsisten atau selalu tidur kurang dari tujuh jam semalam setiap harinya memiliki peninkatan resiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes, bahkan sebagian menyebutkan 12% atau lebih tinggi memiliki resiko kematian. Di sisi lain, penelitian menunjukkan bahwa tidur dalam waktu lebih dari delapan jam tidak mengurangi atau tidak memberi dampak negatif terhadap fungsi otak, akan tetapi juga memiliki resiko penyakit jantung, obesitas dan diabetes, dan 30% resiko kematian.

Berbeda pula dengan ibu hamil, mereka memiliki aturan dan/atau panduan tidur sehat tentang waktu tidur yang baik untuk ibu hamil.

Waktu tidur yang baik bukan berarti tidur selama delapan jam lebih, karena tidur dalam waktu lama juga tidak baik untuk kesehatan. Maka, kita perlu mengetahui berapa lama waktu tidur yang baik dan ideal sesuai dengan kebutuhan otak dan tubuh masing-masing setiap individu. Karena setiap individu memiliki genetika yang bervariasi dan unik.

Related Posts: Posisi dan Waktu tidur yang baik untuk kesehatan